Thursday, February 9, 2012

Kawan

Biarkan mata mereka bicara kawan, ia sedang berteriak memandang matahari yang menurutnya sedang menjauh sedang yang menjauhi matahari adalah kita sendiri, dari sisi lain kita sedang bergerak ketimur untuk bertemu matahari pagi kawan. Tidakkah baku jika diam dan tidak bergerak jika diartikan sendu ataupun omong kosong yang berputar dari kanan ke kiri. 

Kita sedang bernyanyi dan mengharap sesuatu datang lebih besar dari apa yang terlihat, bukankah kebutaan itu sendiri tidak dapat melihat tapi justru terlihat. Bukan mengenai mata atau sebuah gagasan yang harus timbul karena harapan, semuanya hanya sebuah mata rantai hidup dimana jika menginginkan sesuatu tentu kita harus berusaha. Lumrah sebagai manusia, hewan saja harus membuka mulutnya untuk makan. 

Jangan tanyakan mengapa karena sebuah alasan hanyalah alasan menjawab bukan sebab akibat yang absolut dan jika kau ingin bangun pagi esok, aku akan siapkan parang karena tanganku tidak bisa menampar.

Aku tak akan menjawab pada segerombolan awan hujan dikejauhan karena sudah jelas tanganku tidak lebih dari dua depa sepandang mata, kawan berhentilah membingkai wajahmu karena ia tidak berbingkai, ia hanya segelintir kebebasan yang harus kau peroleh dengan bekerja pada pagi hari kemudian kembali petang saat ayam tak lagi bernama ayam melainkan kelelawar yang tak bisa melihat.

Seberapa kadar kau paham? atau untuk mengerti saja harus kau pergi ke Kapuas dan membenamkan kepalamu diantara keruhnya air mata.  Kau hanya perlu tahu namaku sekali ini saat aku bilang tidak  dan maaf serta terimakasih sudah ada disini berlabel kawan.

Aku bukan Tuhan, sudah jelas sebagai manusia saja aku dipertanyakan.

Berhentilah merengek atau berteriak seolah aku mau mendengarkan semua keluhanmu, aku sudah menjasi tuli untuk pernah peduli dengan struktur sosial kemanusiaanku atau semua hal yang pernah kita lalui di bawah matahari yang sama dan bulan yang sama. 

Jika kau pergi bangunkanlah sebuah bangunan yang terdiri atas enam sisi yaitu atas, depan, bawah, belakang, kanan dan kiri kemudian jangan sampai lekukannya teraba olehku hingga aku akan sadar bahwa semua adalah bidang datar dimana aku bisa bebas melangkah jauh kemanapun aku pergi walau pandanganku ini hanya warna putih yang aku minta kau lukiskan pada sisi-sisi yang aku minta. 

Aku akan tenggelam hari ini.

No comments:

Post a Comment