Monday, June 13, 2011

Kopi dan durian

"Bahwa cinta bukan mengenai sebuah perasaan kita terhadap orang lain, bukan juga sebuah keberanian mengungkapkan bahkan sebuah ketulusan pasif.
Cinta ada untuk diri kita dan sebagai media untuk mengenal seberapa dekatkah kita dengan kita sendiri? mengenal hawa nafsu dan pengendalian diri kita ".

     Sebuah ungkapan yang terlahir dari sebuah pengalaman yang mungkin ini adalah sesuatu yang sangat berharga. maka dari itu saya ingin berbaginya. [Okay mas bro... dan mbak sis???!!!......]
     Jum'at lalu saya berngkat ke Palembang dari Jakarta, sebetulnya bukan Palembangnya tapi sisi lain Propinsi Palembang yakni kota X [maaf rada disamarkan.... beda misi soalnyeee]. Kota X ini terletak sekitar 300 KM dari Palembang. Saya terbang dari Jakarta [pake pesawat maksudnyee..] pagi jam 07.00 WIB dan sampai di Bandara Palembang pukul 08.00. saya dijemput oleh seseorang koneksi saya dengan menggunakan mobil dan akhirnya kita pun meluncur menuju kota X.
     Sebuah impian saya pada saat itu adalah ingin tidur di perjalanan saya ke kota X itu karena waktu tempuh dari kota Palembang sekitar 10 jam dan malam sebelumnya karena saya memang kurang tidur. tapi ternyata memang betul diniatkannya juga mimpi, alhasil gagal dikarenakan ketegangan maksimal!! supirnya ngebut gilaaa! [mikir : kalo saya jadi promotor balapan, seharusnya ni orang jadi pembalap gw! tapi bukan gw sebagai penumpang! PARAH!!] ditambah musik jedag jedug alabak kafe dangdut pinggiran disetelnya pula kenceng! MANTAB kan? [bukan mendeskriminasi jenis musik tertentu... tapi ya...please, ngertiin gw saat ini]
     Sampai di kota X pukul 18.30, karena tidak ada hotel disitu akhirnya diputuskan untuk menginap disalah satu rumah warga [yang pada akhirnya di sebut sebagai Hotel called Sincerity as my self ; hotel yang bernama ketulusan sebagai diri sendiri].
     Kota X ini terletak ditengah kebun sawit dan kebun karet [jangankan ada jaringan internet, telepon aje engga ada ditambah tiap malem mati listrik mpe pagi.... nah kalo urusan listrik ga tau salah siapa dah?!].
Singkat cerita, malem itu akhirnya aku dijamu oleh makanan yang ala kadarnya dan mengobrol dengan sang empunya rumah yang saya sebut sebagai Mr.Y. Dia adalah seorang duda berumur 74 tahun yang tinggal dengan satu2nya anak perawan dirumah itu. Dia ditinggal oleh istrinya tahun lalu dikarenakan sakit dan dimulailah sebuah suasana historikal tentang cerita2 masa lalu beliau yang menurut saya sangat menarik untuk disimak.
     saat itu ditemani oleh lampu minyak tanah dia mulai bercerita tentang sebuah perjalanan religius yang beliau pernah alami, yakni mengenai Presiden pertama kita yaitu Ir. Soekarno yang beliau yakini saat ini beliau masih hidup di tengah masyarakat kita. Terlepas sari benar atau tidak namun cerita ini mengundang saya untuk menyimak lebih lanjut dari perjalanan beliau ini, dari mulai beliau menyebutkan bahwa beliau adalah salah satu keturunan dari Bung Karno dan pertemuannya dengan beliau di tahun 2002. [well cerita ini sangatlah panjang dan mungkin 3 halaman ini ga kan habis jadi kita potong aja disini karena ga sesuai ma judulnye... OK]
     Beliau banyak bercerita bahwa setiap perjalanan seorang manusia adalah sebuah nilai dari pencarian jati diri dalam rangka mengenal diri kita dan Tuhan Yang Maha Esa, setiap kekuatan baik itu kekuatan alam yang terjadi ataupun sesuatu yang berhubungan dengan metafisika atau ghaib itu memang benar adanya untuk diyakini yang bersumber dari diri kita sendiri, termasuk CINTA.
     Dalam perjalanan beliau dalam rangka pencarian jati dirinya, dikatakan oleh beliau adalah upaya pencarian cinta dalam hidupnya, cinta yang tidak mungkin akan disesalinya sampai akhir jaman dan cinta yang akan menolong diri kita dari keterpurukan bahkan cinta adalah suatu kaedah bunyi dari sebuah perasaan jiwa yang timbul karena beberapa faktor dan salah satunya adalah lawan jenis yang kita cintai. namun karena malam itu sudah larut dan saya juga harus membersihkan badan saya akhirnya pembicaraan kita usai untuk mandi dan segera beristirahat [pergi ke sungai, bawa obor trus mandi......wow]

     Pagi hari di hotel itu [kita sebut aja hotel bintang tujuh] sepiring duren goreng tepung dan kopi susu disuguhkan [ini adalah sarapan yang paling nikmat yang baru gw alamin sepanjang gw hidup..!!], meneruskan pembicaraan kita sebelum kita naek2 ke puncak gunung [artian yang sebenar2nya].
Cinta dengan makna ketulusan adalah sebuah usulan normatif seorang manusia sehingga dia mampu melepaskan sesuatu yang sebenarnya ingin ia miliki, namun cinta juga adalah sebuah nilai yang ber skala 1 - 10 tentang perasaan atau pengendalian dirinya sendiri selebihnya jika kita mempunyai cinta terhadap lawan jenis kita maka skala yang ditunjukan adalah skala dibawah nilai 5 karena 5 dari nilai tersebut disebutkan untuk diri kita sendiri yaitu jiwa, hati, pikiran, raga dan alam bawah sadar kita.
     Jika dalam sebuah kondisi kecintaan kita terhadap sesuatu yang mengakibatkan kita berharap dan die while trying ; mati karena mencoba. maka kadarnya atau nilainya sudah melebihi nilai 5 yang mengakibatkan ketidakseimbangan pada diri kita. maka dari nilai dari skala2 tersebut Mr.X ini sangat menganjurkan untuk melakukan sebuah analisa resiko terhadap mencinta namun itu juga sama pada akhirnya dengan dicintai.
(contoh : jika kita dicintai oleh orang lain tanpa kita tahu mungkin tidak begitu masalah, namun jika kita tahu bahwa orang tersebut sudah berharap sama kita maka yang harus dilakukan adalah membuat suatu benteng protektif terhadap diri kita ; bisa berarti macam2. tanpa merendahkan atau membuat sesuatu menjadi lebih ingin dimengerti oleh yang mencinta ; komunikasi adalah cara yang paling praktis! [susah juga yee]).
     Cinta disebutkan juga dalam artian yang sebenarnya adalah "tidak merasa memiliki karena merasa dimiliki". Setiap yang dimiliki selalu dicintai. Setiap yang dicintai selalu dijaga sebagai wujud dari rasa cinta, setiap yang dimiliki selalu berada dalam kekuasaan yang memilikinya. Setiap yang dimiliki harus taat sama pemiliknya [artiannya sama dengan cinta tak harus memiliki..(mungkin)]. Pemilik takkan membiarkan miliknya rusak atau hilang dan pemilik bertanggung jawab atas miliknya. [well it getting complicated]
     Perasaan dimiliki adalah seperti halnya perasaan dicintai, seperti kita merasa dimiliki oleh seorang yang mencintai kita namun halnya adalah apakah tersebut berlaku sebaliknya bahwa "bagaimana kabar orang2 yang mencintai?".
[makin bingung dan berusaha untuk mengerti]
singkat cerita kita siang itu kita bertemu dengan Masyarakat sekitar yang tentunya pembukaan dan inti dari pertemuan ini adalah kopi dan durian, dimana setiap tempat yang kita singgahi selalu menyajikan kedua makanan dan minuman tersebut, tidak secara filosofis namun pada akhirnya setelah kita bertemu dengan masyarakat sekitar, kita akhirnya memasuki hutan untuk memulai pendakian dan disanalah kesempatanku bertanya kenapa "kopi dan durian?".
      seperti bahasan yang pertama di korelasi kopi dan cinta, jawaban mengenai kopi ini hampir sama tapi mengenai durian saya mendapatkan jawaban seperti ini :


Durian, adalah sebuah simbol atau label dari sebuah makna cinta. Setiap orang berhak mencinta dengan aroma yang keluar dari aroma durian itu sendiri, namun beberapa orang juga berhak menentukan bahwa durian atau cinta adalah sebuah bau busuk yang menyengat dan memabukkan.

Durian, adalah sejenis buah yang berkulit tajam dimana penjelasan dari Mr.X adalah:
Durian itu seperti cinta pada saat sakit hati, pada awalnya kita akan bertemu dengan halangan yang melintang, namun begitu bertemu dengan isinya maka rasa manis akan kita nikmati.
namun.......
setelah menikmati jangan lupa diri, karena akan sangat memabukan dalam artian cinta itu sendiri dapat membunuh. [absurd thing is always not good]

Durian itu hidup dimana kita berada didalam sebuah lingkungan antara mencintai dan tidak mencintai, disebutkan oleh beliau juga bahwa durian yang sedap itu adalah durian yang jatuh dari pohon, [maksudnya jatuh hati] tapi tetap butuh perjuangan kan untuk dapat yang manisnya....

GA JELAS!!!!!

tapi intinya adalah... bagaimanapun cara pandang kita terhadap sesuatu entah itu harus memilik atau tidak, terlepas dari diri kita yang menciptakan cinta itu sendiri, entah memang harus tulus karena memang harus melepaskan atau tetap berusaha memiliki dan sakit hati....

it's your choice ladies and gentlemen ; budak geulis ngagelom permen ; LOL

No comments:

Post a Comment