Friday, September 23, 2011

kopi dan hujan

Sebagian cerita yang tenggelam dalam kopiku sudah tertelan
dibalik suara malam yang diam kenapa dia menatapku
atau hanya jatuh saja mengenai pelupuk mataku
entahlah itu sebuah bintang atau cahaya lampu
yang ku tahu itu kau diantara diam seperti menunggu hujan

Apakah otakku sudah tak lagi mencerna logika saat sepi yang sebenar-benarnya
atau hanya aku saja yang ada diberanda menunggu ombak datang ketepian

Jika secangkir kopiku hari ini kemudian dingin
sementara aku pecinta kopi yang menyeduh dengan air hujan yang dingin
aku tidak akan peduli karena aku sudah tenggelam
entahlah kau dengar

Permainan yang tidak pernah ada
atau seekor keledai bodoh yang mati karena dunia sudah menjadi nyata
kukepal tanganku diudara
ku genggam hatiku diantara sampah yang menghinaku
dan aku seyakin itu!

Apa aku bodoh? tidak!
apakah aku seekor keledai? juga tidak!

apakah aku?

Aku seorang badut yang tidak bisa tertawa dan tidak akan tertawa
walaupun sudah tertampar nyeri dalam hidupku
Seorang penikmat kopi tanpa rasa manis yang berharap hari ini tetap hujan
Aku seyakin itu!

Apakah aku manusia? tentu!

Lalu sekian masa yang sudah terlewat pada waktuku adalah ujian buatku
aku akan sadari itu tanpa sesal
walau umurku hanya terbakar di pemanggang tepi jalan
lihatlah aku!
aku berjalan dengan telanjang kaki
dan aku akan sanggup berjalan menopang kau sebagai berat tubuhku
bukan....
bukan beban tapi bagian dari struktur tubuhku!

Terstruktur
terencana
bahkan terpatri dalam susunan tulangku
aku yakin!

2 comments: