Kenapa perasaan ini datang lagi, perasaan yang begitu dekat dan aku sangat fasih mengenalnya, sebut saja namanya “kegusaran” ataukah lebih tepat jika kusebut “ketakutan”. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa selain diam dan meneruskan keluhanku, syukurlah nafas ini masih mau menemaniku dengan tarikan nafas yang begitu panjang serta berbatang-batang rokok yang aku hisap sebagai teman sepiku. Kegelisahan ini kapan akan berakhir?? Apa saat ketika matahari dengan lambatnya mengusir awan kelam atau memang bahkan tak bisa lagi karena berjuta-juta pasukan air dan gelegar petir telah menakutinya.
“Kamu sedang apa cintaku?? Perasaan cinta yang aku tak kenal wajahnya atau ini hanya mimpi indahku….” Semua ini salah siapa?
Aku inginkan keheningan!! Jangan dekati aku, jangan kau menenggelamkan aku lagi dalam dilema masa lalu atau trauma-trauma mentalis yang sangat membuatku hilang dalam kesenyapan. “Aku mencintaimu, tapi salahku hanya satu, karena aku terlalu mencintaimu hingga satu dan semua tak mudah hilang sampai saat kau tak bisa ada untukku selama-lamanya”.
No comments:
Post a Comment