masih berlanjut
seorang koruptor yang sebetulnya bukan temen kami ngopi, namun karena dia mentraktir kami dengan hasil korupsinya alhasil DIA MENJADI TEMAN KAMI.
dia berteriak "MATI!!", kemudian kami saling berpandangan mata bertanya-tanya apa maksudnya kalimat tersebut. apakah jawaban dari pertanyaan "KEMANA ARAH HIDUP?" atau dia tiba-tiba sadar karena rokonya yang dia hisap mati karena tidak dihisap.
lalu kami menyimpulkan sebuah KESIMPULAN :
bahwa arah "HIDUP" adalah "MATI". namun yang membuat kami bingung adalah knapa hal yang sebetulnya agak masuk akal bahwa semua yang hidup akan mati terlontar dari seorang koruptor yang notabene "DIA BUKAN ORANG BAIK-BAIK!" kami menghakiminya demikian saat dia tidak mentraktir kami tentunya, yah saat ini dia agak sedikit baik.
tapi perseteruan antara pemuda dan ibu penjual dengan pantat super lebar agak sedikit mereda mendengar kata "MATI", kemudian mereka diam dan menyimak apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh sang koruptor.
kami hampir diam selama 24 jam dramatisir kami menunggu apa kata yang akan muncul....
sementara waktu terus berjalan dan menghabiskan seluruh energi kami yang tumpah dalam segelas kopi dan 2 buah pisang goreng dingin buatan si cantik anak penjjual warung kopi.
setelah beberapa lama kami menunggu dia berkata "ya kalo ga hari ini, keburu mati".
entah apa maksud daari pernyataan tersebut namun seorang petani yang dari tadi diam saja berkata kemudian "WONG CILIK ORA URIP | orang kecil tidak hidup".
nah lhooo.,....
No comments:
Post a Comment