Dibawah cerita dan jejak yang sejak dulu ia sedang menanti antara waktu serta hari yang mulai berganti senja ia bernarasi pada hujan yang sedang turun seolah berusaha menidurkannya untuk kemudian melukiskan pelangi diantara ke dua gunung yang sedang bernaung dibawah selimut awan.
"Akulah sang raja tanpa nama, melangkah diantara batuan tipis tajam jariku terluka
aku sedang bergelandang ditepian batas samudra pikiran karena aku raja dari raja paham serta mengartikan diri dalam hibah yang sudah kudapat pada kedua tanganku.
(Dia) bilang siapa aku seperti senja datang dan tenggelam hanya berpakaian harapan menuntut pagi datang cepat, perempuan di antara malam yang menari dalam hujan, lalu siapakah aaku (dia) yang menuntunku jauh keatas tangga yang berbatas langit shubuh."
Dia melompat ke dalam cahaya lalu kemudian menemukan (aku) dia dalam bejana yang sudah terawetkan membatasi gerak gerik dan mendengarkan ombak dari sebuah sungai yang beriak seolah menjadi lautan. Diantara batasan bayang ada sebuah cahaya lain, kemudian dia percaya atas apa yang ia dengar seperti nyanyian alam untuk sang pohon yang sudah tumbang kemudian bangkit dari kematiannya.
[scene terakhir]
Keduanya menari dalam sebuah dapur dimana terdapat perapian yang hampir padam dia berwujud tak tersentuh namun menyanyikan sebuah kisah cinta antara dua manusia yang lambat laun tak terdengar suaranya lagi karena hujan dan gelap malam, tidak ada salju turun di luar jendela atau bahkan suara burung hantu yang menyanyikan kekelaman malam itu, (ia) aku yakin karena cintanya pada perempuan itu yang membangkitkannya dari jatuh turun tangga dan dari penyelaman palung samudra pasifik yang tidak berada di ekuator melainkan planet lain yang tidak bernama bumi, dan semuanya tidak menjadi masuk akal kembali.
Sang tua datang lalu membuat goresan di lantai kayu dari kayu mati
"Benarkah pertanda cinta itu tidak datang atau datang hanyalah sebuah lukisan cat air yang bisa saja pudar karena hujan? lalu siapakah kamu pada kanvas kosong yang tidak terlukis pada hari dimana hari tidak hujan?"
No comments:
Post a Comment