Ku pahat empeduku karena tak kuasa pahitku
Dingin, duduk dan diam bukan bisaku
Tidak ada kata pada seharusnya
Bukan mimpi dan gaung yang membawa senja
Jauhkah harapku ?
manusia tidak menjadi manusia
Membunuh kenyataan dengan cibiran
Penggal saja hatiku biar kepalaku masih bisa tersenyum
Aku tak mau mati berdiri !
"kata" ; tergali disebuah kedalaman ; sebuah nurani yang terpendam laksana jiwa ; bukan suara dan bukan nyawa ; hanya kata... ; tergores mesra ataupun membunuh senja ; kata dan kata untuk makna ; puisi kata.
Tuesday, August 12, 2014
Thursday, August 7, 2014
Mengeluh pada kehidupan? TIDAK!
Satu waktu mulut mengeluh, tanpa sadar syukur sudah mengukur, satutarikan nafas saja bisa beribu penyakit keluhan dan memperdengarkannya pada dunia, apakah kau orang hebat?
Tidak tuan dan nyonya! satu kata saja jadi bidak diantara perang nilai menuju ikhlas menapaki dunia tanpa kau perlu sadar bahwa syukur adalah terukur dan berukir indah saat kau sadar tanpa mengeluh. Apakah ketidakpuasan menjadi nilai yang tidak dapat tergantikan dibandingkan hidup yang telah kau dapat?
Satu cangkir kopi saja jika pahit tetaplah pahit dan tidak akan berubah manis walaupun kau berikan gula, dan itu bukanlah dogma tapi alur dari hidup, sudahlah kau cukupkan saja dengan nasi sepiring tanpa seperiuk yang takkan kau habiskan! untuk apa jika hanya sekedar nilai yang kau harap menjadi pujian manusia sementara keluanmu semakin menjadi sampai kerongkonganmu kering akibat tidak sedikitpun kau nikmati hidup!
manusia adalah budak dan tuan sekaligus yang mencari JATI, bukan nilai tapi memanusiakan manusia yang sudah ada tanpa memperbudak dan bukan menTuhankan atau pula menjunjung nilai jika moral tak ada, runut jalan itu maka kau kan tahu apa yang terlupa dari pendaran sinar pagi sampai sore-mu.
DIRI adalah manusia seJATI yang memungkinkan atas dasar kemungkinan-kemungkinan manusia menjadi manusia! syukur danlam ibarat IKHLAS adalah kemutlakan dalam hidup yang penuh peluh keringan untuk menjadi manusia itu sendiri. Bekerja, berdoa, bekerja, berdoa, bekerja dan berdoa.
Tidak berhenti pula pada Ah... sudahlah, jalan itu masih panjang dengan nafas yang kau bawa Tuan dan nyonya sekalian. apa yang kau dapat dan syukuri hari ini dan apa yang kau cari dari sedikit kalimat mencari?
Tidak di atas dan tidak dibawah adalah mengambang namun bukan tanpa berpijak sebagai prinsip dasar kaki yang menginjak tanah, yakni tanha tempat kau sendiri hidup dan itu sudahlah cukup kau nikmati dan kau syukuri bukan hanya dengan kalimat dan doa namun pikiran jugalah yang akan membawamu pada tingkatan lebih tinggi daripada manusia!
seJATInya tidak ada korban dari kemanusiaan diri sendiri jika kemanusiaan itu sendiri bermakna tunggal! DIRI senharusnya menJATI kan seJATInya manusia yang berbahasa dan bersikap pada keadaan JATI DIRI yang berisi pengenalan DIRI untuk seJATInya hidup.
Ga ngerti?.........ga usah dibaca!
Subscribe to:
Posts (Atom)